Hukum-hukum kemagnetan
1. Pengertian Magnet
Magnet atau magnit adalah
suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet (magnit) berasal
dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini
bernama Manisa (sekarang berada
di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah
tersebut.
Magnet adalah
suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Medan magnet ini tidak terlihat
tetapi bertanggung jawab untuk properti yang paling menonjol dari magnet, yaitu
kekuatan yang menarik pada bahan feromagnetik, seperti zat besi, dan menarik
atau mengusir magnet lainnya. Magnet bisa dalam wujud magnet tetap atau magnet
tidak tetap. Magnet yang ada sekarang ini, hampir semuanya adalah magnet
buatan. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan
kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet
kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik
benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu
bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap
magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh
magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh
magnet. Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik pada Satuan Internasional (SI)
adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber. 1
weber/m^2 = 1 tesla, yang memengaruhi satu meter persegi.
Medan Magnet
Gejala kemagnetan dan
kelistrikan berkaitan sangat erat. Sifat kemagnetan tidak hanya ditimbulkan oeh
bahan magnetik, tetapi juga arus listrik. Dalam ilmu Fisika, medan magnet
adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik (arus
listrik) yang menyebaabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak
lainnya. (Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet
dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik. Inilah
yang menyebabkan medan magnet dari ferromagnet “permanen”). Sebuah medan magnet
adalah medan vector, yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor
yang dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan
arah jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut.
Pada tahun 1819
Oersted (Hans Christian Oersted, Denmark,1777 – 1851) menemukan bahwa disekitar
arus listrik terdapat medan (induksi) magnet. Besarnya gaya magnet yang
ditimbulkan sebanding dengan kuat arus dan berbanding terbalik dengan jarak
magnet (kutub magnet) terhadap arus. Arah penyimpangan kutub Utara magnet jarum
pada percobaan Oersted ditentukan dengan kaidah tangan kanan Ampere, Yaitu:
Jika penghantar yang berarus listrik dibentangkan antara magnet jarum dan
tangan kanan, sedangkan arus listrik mengalir dari pergelangan ke ujung jari
maka kutub Utara magnet jarum menyimpang searah ibu jari.
Magnet dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Magnet Alam
Kata magnet berasal dari magnesia.
Magnesia adalah nama suatu daerah di Asia kecil. Di tempat itu orang pertama
kali menemukan batuan yang dapat menarik besi. Kemudian, orang menamakan batuan
itu magnet. Batuan alami yang dapat menarik benda dari besi disebut magnet
alam.Pada zaman dulu orang-orang mencoba untuk memanfaatkan magnet alam. Magnet
tersebut diikat dengan benang tepat di bagian tengah. Magnet tersebut kemudian
digantung. Ternyata magnet selalu menunjuk kea rah yang sama, yaitu utara dan
selatan. Selanjutya, magnet digunakan untuk membantu perjalan mereka, misalnya
di padang pasir, lautan, dan hutan rimba.
2. Magnet Buatan
Selain magnet alam, ada juga magnet
buatan. Magnet buatan adalah magnet yang dibuat orang dari besi atau baja.
Magnet buatan digunakan untuk berbagai kebutuhan. Magnet buatan ini dijual di
toko-toko tertentu. Bentuk magnet buatan bermacam-macam. Ada yang berbentuk
batang, jarum, tabung (silinder), dan ada yang berbentuk ladam (tapal kuda).
Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini.
Bentuk magnet buatan antara lain:
· Magnet U
· Magnet ladam
· Magnet batang
· Magnet lingkaran
2. Ciri-Ciri Magnet
Setiap magnet mempunyai sifat (ciri)
sebagai berikut :
1 Dapat menarik benda
logam tertentu.
2 Gaya tarik terbesar
berada di kutubnya.
3 Selalu menunjukkan
arah utara dan selatan bila digantung bebas.
4 Memiliki dua
kutub.
5 Tarik menarik bila tak
sejenis.
6 Tolak menolak bila
sejenis.
Berdasarkan sifat magnetnya benda dibagi
menjadi 3 macam yaitu:
1. Ferromagnetik (benda yang dapat
diterik kuat oleh magnet)
Contoh
ferromagnetik adalah besi, baja, nikel dan kobalt.
2. Parramagnetik (benda yang dapat
ditarik magnet dengan lemah.
Contoh
parramagnetik adalah platina dan aluminium.
3. Diamagnetik (benda yang tidak dapat
ditarik oleh magnet).
Contoh diamagnetik adalah seng, dan bismut.
Contoh diamagnetik adalah seng, dan bismut.
3. Jenis-Jenis Magnet
1. Magnet tetap
Magnet tetap (permanen) adalah magnet yang tidak memerlukan tenaga atau
bantuan dari luar untuk menghasilkan daya magnet (berelektromagnetik).
Jenis magnet tetap selama ini yang diketahui terdapat pada:
Magnet neodymium (juga dikenal sebagai NdFeB, NIB, atau magnet Neo),
merupakan sejenis magnet tanah jarang, terbuat dari campuran logam neodymium,
Salah satu dari dua jenis magnet bumi yang langka, merupakan magnet
permanen yang kuat yang terbuat dari paduan samarium dan kobalt.
2. Magnet tidak tetap
3. Magnet buatan
Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini.
Bentuk magnet buatan antara lain:
a. Magnet U
b. Magnet ladam
c. Magnet batang
d. Magnet lingkaran
4. Cara Pembuatan Magnet Secara
Sederhana
Logam yang digunakan
untuk membuat magnet adalah besi dan baja. Besi dan baja dapat dibuat menjadi
magnet karna besi dan baja bersifat feromagnetik (mempunyai sifat magnet yang
kuat). Aluminium dan tembaga tidak dapat dibuat menjadi magnet karna bersifat diamagnetik
(tidak mempunyai sifat magnet).
Ada perbedaan
pembuatan magnet dari besi dengan pembuatan magnet dari baja. Besi lebih mudah
dibuat menjadi magnet dibandingkan dengan baja. Akan tetapi, kemagnetan besi
lebih cepat hilang, sedangkan kemagnetan baja lebih tahan lama.
Ada beberapa cara
membuat magnet, yaitu:
a. Cara Induksi
Pembuatan magnet
secara induksi sangat mudah dilakukan. Akan tetapi, sifat kemagnetan hasil
induksi ini bersifat sementara. Caranya dengan menempelkan benda-benda yang
terbuat dari logam (besi atau baja) dengan magnet. Benda yang terbuat dari
logam ini akan menjadi bersifat magnet. Namun, jika magnet dilepaskan, sifat
kemagnetan benda tersebut juga akan hilang.
b. Cara Gosokan
Magnet yang digosokkan
ke suatu batang besi atau baja dapat menyebabkan batang besi atau baja
mempunyai sifat kemagnetan. Semakin lama waktu penggosokan, semakin lama pula
sifat kemagnetan bertahan di dalam batang besi atau baja tersebut.
c. Dialiri Arus Listrik
Magnet dapat dibuat
dengan cara mengalirkan arus listrik searah ke dalam suatu penghantar. Magnet
yang ditimbulkan disebut elektromagnet. Elektromagnet pertama kali
ditemukan oleh Hans Christian Oersted pada tahun 1819. Elektromagnet
bersifat sementara. Artinya, jika arus listrik diputus, sifat magnet itu akan
hilang. Kita dapat membuat elektromagnet mempunyai kekuatan lebih besar dengan
menambah jumlah baterai dan menambah jumlah lilitan
5. Kegunaan Magnet dalam Kehidupan
Sehari-hari
Magnet sangat bermanfaat bagi manusia
dalam berbagai bidang, diantaranya :
1. Bidang
IPTEK
a. Media perekaman
magnetic VHS kaset berisi gulungan pita magnetik. Informasi yang membentuk
video dan suara dikodekan pada lapisan magnetik pada pita. Kaset audio yang
umum juga mengandalkan pita magnetik. Demikian pula, di komputer, floppy disk
dan data rekam hard disk pada lapisan tipis magnetik.
b. Kredit, debit, dan
kartu ATM
Semua kartu ini
memiliki strip magnetik di satu sisi. Strip ini mengkodekan informasi untuk
menghubungi lembaga keuangan individu dan terhubung dengan akun mereka.
c. Televisi umum dan
monitor computer
TV dan layar komputer
yang berisi tabung sinar katoda menggunakan elektromagnet untuk memandu
elektron ke layar. Layar Plasma dan LCD menggunakan teknologi yang berbeda..
D . Speaker dan mikrofon
Kebanyakan speaker
menggunakan magnet permanen dan kumparan pembawa arus untuk mengkonversi energi
listrik (sinyal) menjadi energi mekanik (gerakan yang menciptakan suara).
Kumparan ini dibungkus sekitar gelendong melekat pada kerucut speaker dan
membawa sinyal sebagai perubahan arus yang berinteraksi dengan bidang magnet
permanen. Kumparan suara terasa kekuatan magnetik dan sebagai respons, bergerak
ke kerucut dan tekanan udara tetangga, sehingga menghasilkan suara. Mikrofon
dinamis menggunakan konsep yang sama, tetapi secara terbalik. Mikrofon memiliki
diafragma atau membran yang melekat pada sebuah kumparan kawat. Kumparan
terletak di dalam magnet berbentuk khusus. Bila suara bergetar membran,
kumparan bergetar juga. Sebagai koil bergerak melalui medan magnet, tegangan
induksi di koil. Tegangan ini mengarahkan arus dalam kawat ke karakteristik
suara asli.
e. Gitar listrik
Gitar listrik
menggunakan pickup magnetik untuk mentransduksi getaran senar gitar menjadi
arus listrik yang kemudian dapat diperkuat. Hal ini berbeda dengan prinsip
belakang speaker dan mikrofon dinamis karena getaran dirasakan langsung oleh
magnet, dan diafragma tidak bekerja.
f. Motor listrik dan
generator
Beberapa motor listrik
mengandalkan kombinasi elektromagnet dan magnet permanen, dan seperti pengeras
suara, mereka mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Sebuah generator
adalah sebaliknya: ia mengubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan
memindahkan konduktor melalui medan magnet.
g. Mainan
Mengingat kemampuan mereka untuk melawan
gaya gravitasi dalam jarak dekat, magnet yang sering digunakan dalam mainan
anak-anak, seperti roda Ruang Magnet dan Levitron, untuk efek lucu.
2. Bidang Kesehatan
a. Magnetic Resonance
Imaging (MRI)
Penggunaan magnet yang
paling umum untuk kesehatan adalah scanner Magnetic Resonance
Imaging (MRI) di rumah sakit. Perangkat raksasa ini membantu dokter mendapatkan
tampilan struktur organ dalam pasien tanpa operasi invasive, hasilnya kompleks
namun akurat. MRI menggunakan magnet untuk menciptakan secara rinci dan
memungkinkan tampilan yang berbeda ketingginannya jika dokter ingin mengetahui
detail lebih lanjut.
b. Mengobati Epilepsi
Pengobatan magnetic
dapat mengurangi gejala penyakit epilepsy kronis. Sebuah penelitian di Jerman
pada tahun 1999 menemukan bahwa magnet dengan frekuensi rendah dapat mengurangi
atau membatasi kejang dan efektif bagi pasien yang tidak mempan dengan
pengobatan biasa. Kumparan magnet ditempatkan di samping kepala untuk
mengarahkan gelombang magnet ke otak.penelitian mengklaim bahwa sebagian besar
peserta penelitian berkurang kejangnya hingga setengah. Tapi, pengobatan magnetic
ini hanya bertahan sekitar 6-8 minggu.
c. Mengobati Radang Sendi
Dalam suatu penelitian
yang dilakukan oleh Peninsula Medical School tahun 2004, peneliti menemukan
bahwa magnet bisa meredakan rasa sakit akibat radang sendi di lutut dan
pinggul. Namun, para peneliti mengakui bahwa hasil tersebut bisa disebabkan
oleh efek placebo.
d. Mengobati Alzheimer
Sebuah penelitian di
Italia menemukan bahwa pengobatan magnetic dapat meningkatkan aktivitas
kortikal otak pasien dan membantu memahami dunia di sekitarnya dengan lebih
baik. Laporan yang dimuat dalam Jurnal of Neurology, Meurology and Psychiatry
ini menemukan bahwa stimulasi magnetic yang berulang dapat bermanfaat bagi
pasien penyakit saraf seperti alzheimer.
e. Meringankan Depresi
Pasien depresi yang
mendapat stimulasi magnetic mengakui lebih relaks dibandingkan jika tidak
mendapat pengobatan tersebut. Sebuah tim di Universitas Kedokteran Carolina
Selatan mensurvei 190 orang penderita depresi. Setengah diantaranya mendapatkan
pengobatan magnetic. Hasilnya, 14% pasien melaporkan gejala depresinya menjadi
lebih ringan. Sedangkan dalam kelompok paseblo, hanya 5% yang merasakan
perbaikan.
f. Membantu Operasi
Jantung
Partikel magnetic juga
telah digunakan dalam operasi jantung. Para ilmuwan menggunakan partikel kecil
magnet yang melekat pada sel induk untuk membantu memperbaiki hati yang rusak.
Laporan penelitiaan yang dimuat dalam Jounal of American College of Cardiology
ini menemukan bahwa teknik ini efektif pada tikus dan akan diuji coba pada
manusia untuk tahap berikutnya. Efektivitas sel-sel induk meningkat 5 kali
karena partikel magnetmemandu sel-sel ke daerah sasaran.
g. Mengurangi
Pembengkakan
Sebuah penelitian oleh
University of Virginia membuktikan bahwa magnet dapat mengurangi pembengkakan.
Ilmuwan menemukan bahwa magnet statis mampu mengurangi pembengkakan kaki
belakang tikus hingga 50%. Teorinya adalah daerah yang terkena kalsium dan sel
otot menyebabkan pelebaran pembuluh darah arteri. Dengan memaparkan magnet,
pelebaran tersebut dapat dikurangi.
h. Memperbaiki Jaringan
yang Luka
Pemanfaatan medan
magnet pada bagian yang luka dapat membantu mengembalikan keseimbangan
elektromagnet menjadi normal kembali, dimana medan magnet akan melancarkan
peredaran darah (dinding kapiler) dan jaringan-jaringan otot sehingga aliran
darah meningkat dengan membawa oksigen dan nutrisi begitu banyak ke bagian
jaringan yang luka (hal ini dapat menghilangkan rasa nyeri dan pembengkakan
pada jaringan luka dengan kata lain dpat mempercepat penyembuhan luka). Kenapa
demikian? Karena fungsi dari fisik dan mental tubuh manusia dikendalikan oleh
electromagnet yang diakibatkan dari pergerakan ion elektrokimiawi di dalam
tubuh. Pada saat ada jaringan luka, ion energy postif bergerak kearah luka
(daerah yang mengalami kerusakan) sehingga menimbulkan rasa sakit dan terjadi
pembengkakan.
3. Bidang
Kesenian
a. Seni Rupa
Vinil
lembaran magnet dapat disertakan pada lukisan, foto, dan barang pajangan
lainnya, yang memungkinkan mereka untuk melekat pada lemari es dan permukaan
logam lainnya. Obyek dan cat dapat diterapkan secara langsung ke permukaan
magnet untuk membuat potongan-potongan kolase seni. Seni magnetik portabel, murah
dan mudah untuk membuat. Vinil seni magnetik bukan untuk kulkas lagi. Papan
logam berwarna-warni magnetik, strip, pintu, oven microwave, mesin pencuci
piring, mobil, saya balok logam, dan setiap permukaan logam dapat menerima seni
vinil magnetik. Menjadi media yang relatif baru untuk seni, penggunaan kreatif
untuk bahan ini baru saja dimulai.
6. Cara Menghilangkan Magnet
Penghilangan sifat
magnet dapat dilakukan dengan mengacak arah oreantasi domain-domain magnetik
dalam bahan. Berikut beberapa cara diantaranya
1. Pemanasan
Jika
bahan dipanaskan maka atom-atom akan bergerak lebih keras. Akibat arah orientasi
kemagnetan atom-atom berubah dan akibatnya mengubah arah kutub kemagnetan
domain. Arah kutub domain menjadi acak sehingga sifat kemagnetan bahan menjadi
hilang.
2. Pemukulan
Pemukulan
yang terus menerus pada bahan magnetik dapat pula mengubah arah kutub domain
menjadi acak. Akibatnya sifat kemagnetan bahan juga dapat hilang.
3. Dililiti kumparan yang dialiri
arus bolak-balik (AC).
Jika
sebuah batang magnet ditempatkan dalam kumparan yang dialiri arus bolak-balik,
maka magnet batas tersebut berada dibawah pengaruh magnet lain (magnet
kumparan) yang memiliki arah kutub berubah-ubah. Hal ini dapat mengganggu arah
orientasi domain magnetik dalam bahan sehingga arah orientasi domain menjadi
acak. Akibatnya sifat kemagnetan bahan menjadi hilang. Contoh : pita kaset
terbuat dari bahan magnet. Pita kaset yang terkena panas, misalnya sengatan
matahari dapat rusak karena kehilangan sifat magnetiknya. Akibatnya, tidak
dapat menghasilkan musik yang enak didengar.
7. Hukum Bio Savart
7.1 Medan Magnet di Sekitar Kawat
Berarus
Medan magnet
di sekitar kawat berarus listrik ditemukan
secara tidak sengaja oleh Hans Christian Oersted (1770-1851), ke- tika
akan memberikan kuliah bagi mahasiswa. Oersted menemukan bahwa di sekitar kawat
berarus listrik magnet jarum kompas akan bergerak (menyimpang). Penyimpangan
magnet jarum kompas akan makin besar jika kuat arus
listrik yang mengalir melalui kawat diperbesar.
Arah penyimpangan jarum kompas bergantung arah arus listrik yang mengalir dalam
kawat.
Gejala itu terjadi
jika kawat dialiri arus listrik. Jika kawat tidak dialiri arus listrik, medan
magnet tidak terjadi sehingga magnet jarum kompas tidak bereaksi.
Perubahan arah arus listrik
ternyata juga memengaruhi perubahan arah
penyimpangan jarum kompas. Perubahan jarum kompas
menunjukkan perubahan arah medan magnet.
Bagaimanakah
menentukan arah medan magnet di sekitar
penghantar berarus listrik? Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan
jarum kompas dari kutub selatan menuju kutub utara, kutub utara jarum kompas
menyimpang berlawanan dengan arah putaran jarum jam.
Jika arah arus listrik
mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub utara menuju kutub selatan,
kutub utara jarum kompas menyimpang searah dengan arah putaran jarum jam.
Sebuah kawat apabila
dialiri oleh arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang garis-garis
gayanya berupa lingkaran-lingkaran yang berada di sekitar kawat tersebut. Arah
dari garis-garis gaya magnet ditentukan dengan kaidah tangan kanan (apabila
kita menggenggam tangan kanan ibu jari sebagai arah arus listrik sedang keempat
jari yang lain merupakan arah medan magnet)
(Hk. Oersteid)
Keterangan :
Kuat medan magnet di
suatu titik di sekitar kawat berarus listrik disebut induksi magnet (B). Besar
Induksi maget (B) oleh Biot dan Savart dinyatakan :
Berbanding lurus dengan arus listrik (I)
Berbanding lurus dengan panjang
elemen kawat penghantar (â„“)
Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara titik itu ke elemen kawat penghantar
Berbanding lurus dengan sinus sudut
antara arah arus dan garis penghubung titik itu ke elemen kawat penghantar
Secara matematis untuk
menentukan besarnya medan magnet disekitar kawat berarus listrik digunakan
metode kalkulus. Hukum Biot Savart tentang medan magnet disekitar kawat berarus
listrik adalah:
Keterangan:
· dB = perubahan medan
magnet dalam tesla ( T )
· k =
· μo = permeabilitas
ruang hampa =
· i
= Kuat arus listrik dalam ampere ( A )
· dl =
perubahan elemen panjang dalam meter (m)
· θ =
Sudut antara elemen berarus dengan jarak ke titik yang ditentukan besar
medan
magnetiknya
magnetiknya
· r =
Jarak titik P ke elemen panjang dalam meter (m)
7.2 Medan Magnet di Sekitar Kawat
Lurus
Besarnya medan Magnet
disekitar kawat lurus panjang berarus listrik. Dipengaruhi oleh besarnya kuat
arus listrik dan jarak titik tinjauan terhadap kawat. Semakin besar kuat arus
semakin besar kuat medan magnetnya, semakin jauh jaraknya terhadap kawat
semakin kecil kuat medan magnetnya.
Berdasarkan perumusan matematik oleh
Biot-Savart maka besarnya kuat medan magnet disekitar kawat berarus listrik
dirumuskan dengan :
· B = Medan magnet
dalam tesla ( T )
· μo = permeabilitas ruang hampa =
· I = Kuat arus listrik dalam ampere (
A )
· a = jarak titik P
dari kawat dalam meter (m)
Arah medan magnet
menggunakan aturan
tangan kanan. Medan magnet adalah besaran vector,
sehingga apabila suatu titik dipengaruhi oleh beberapa medan magnet maka di
dalam perhitungannya menggunakan operasi vektor.
Berikut ditampilkan beberapa gambar yang menunnjukkan arah arus dan arah medan magnet. Arah medan magnet didaerah titik P ( diatas kawat berarus listrik ) menembus bidang menjauhi pengamat sedang didaerah titik Q dibawah kawat berarus listrik menembus bidang mendekati pengamat.
Berikut ditampilkan beberapa gambar yang menunnjukkan arah arus dan arah medan magnet. Arah medan magnet didaerah titik P ( diatas kawat berarus listrik ) menembus bidang menjauhi pengamat sedang didaerah titik Q dibawah kawat berarus listrik menembus bidang mendekati pengamat.
Contoh :
1. Sebuah kawat lurus panjang dialiri
arus 5 miliampere berada diruang hampa . Tentukan besarnya induksi magnetic
pada titik yang berada sejauh 10 cm disebelah kanan kawat, bila kawat vertikal
?
Jawab :
Diketahui : I = 5 miliampere = 5 . 10 – 3 Ampere
a = 10 cm = 0,1 meter
Ditanya : B = ………….?
Dijawab :
Diketahui : I = 5 miliampere = 5 . 10 – 3 Ampere
a = 10 cm = 0,1 meter
Ditanya : B = ………….?
Dijawab :
2. Sebuah kawat berada pada sumbu x
dialiri arus listrik sebesar 2 A searah dengan sumbu x positif . Tentukan besar
dan arah medan magnet dititik P yang berada pada sumbu y berjarak 4 cm dari
pusat koordinat 0 ( lihat gambar) ?
Dijawab :
Dketahui : I = 2 A
a = 4 . 10 – 2 m
Ditanya : Besar dan arah B ….. ?
Dijawab :
Dketahui : I = 2 A
a = 4 . 10 – 2 m
Ditanya : Besar dan arah B ….. ?
Dijawab :
7.3 Medan Magnet di Sekitar Kawat
Melingkar
Besar dan arah medan
magnet disumbu kawat melingkar berarus listrik dapat ditentukan dengan rumus :
Keterangan:
· BP = Induksi magnet di P
pada sumbu kawat melingkar dalam tesla ( T)
· I =
kuat arus pada kawat dalam ampere ( A )
· a =
jari-jari kawat melingkar dalam meter ( m )
· r =
jarak P ke lingkaran kawat dalam meter ( m )
· θ =
sudut antara sumbu kawat dan garis hubung P ke titik pada
lingkaran kawat dalam derajad (°)
· x =
jarak titik P ke pusat lingkaran dalam mater ( m )
dimana
Besarnya medan magnet di pusat kawat
melingkar dapat dihitung
· B =
Medan magnet dalam tesla ( T )
· μo =
permeabilitas ruang hampa = 4п . 10 -7 Wb/amp. m
· I
= Kuat arus listrik dalam ampere ( A )
· a
= jarak titik P dari kawat dalam meter (m)
Jari-jari lingkaran yang
dibuat Arah ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Sebuah kawat melingkar berada pada sebuah bidang
mendatar dengan dialiri arus listrik. Apabila kawat melingkar tersebut
dialiri arus listrik dengan arah tertentu maka disumbu pusat lingkaran akan
muncul medan magnet dengan arah tertentu. Arah medan magnet ini ditentukan
dengan kaidah tangan kanan.
Dengan aturan sebagai berikut:
Dengan aturan sebagai berikut:
Apabila tangan kanan kita menggenggam maka
arah ibu jari menunjukkan arah medan magnet sedangkan keempat jari yang lain
menunjukkan arah arus listrik.
1. Sebuah kawat melingkar dialiri arus
listrik sebesar 4 A (lihat gambar). Jika jari-jari lingkaran 8 cm dan
arak titik P terhadap sumbu kawat melingkar adalah 6 cm maka tentukan
medan magnet pada :
a. pusat kawat melingkar ( O )
b. dititik P
a. pusat kawat melingkar ( O )
b. dititik P
Jawab :
Diketahui : I = 4 A
a = 8 cm = 8 . 10 – 2 m
x = 6 cm = 6 . 10 – 2 m
sin θ = a / r = 8 / 10 = 0,8
Ditanya : a. Bo = ……. ?
b. BP = ……. ?
Dijawab :
Diketahui : I = 4 A
a = 8 cm = 8 . 10 – 2 m
x = 6 cm = 6 . 10 – 2 m
sin θ = a / r = 8 / 10 = 0,8
Ditanya : a. Bo = ……. ?
b. BP = ……. ?
Dijawab :
7.4 Medan Magnet pada Solenoida
Sebuah kawat dibentuk
seperti spiral yang selanjutnya disebut kumparan, apabila dialiri arus listrik
maka akan berfungsi seperti magnet batang. Kumparan ini disebut dengan
Solenida. Besarnya medan magnet disumbu pusat (titik O) Solenoida dapat
dihitung
Bo = medan magnet pada pusat solenoida dalam tesla ( T )
μ0 = permeabilitas ruang hampa = 4п . 10 -7 Wb/amp. M
I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
N = jumlah lilitan dalam solenoida
L = panjang solenoida dalam meter ( m )
Dengan arah medan magnet ditentukan
dengan kaidah tangan kanan. Arah arus menentukan arah medan magnet pada
Solenoida.
Besarnya medan magnet di ujung
Solenida (titik P) dapat dihitung:
BP = Medan magnet diujung Solenoida dalam tesla ( T )
N = jumlah lilitan pada Solenoida dalam lilitan
I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
L = Panjang Solenoida dalam meter ( m )
BP = Medan magnet diujung Solenoida dalam tesla ( T )
N = jumlah lilitan pada Solenoida dalam lilitan
I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
L = Panjang Solenoida dalam meter ( m )
Contoh :
1. Sebuah Solenoida panjang 2 m memiliki
800 lilitan. Bila Solenoida dialiri arus sebesar 0,5 A, tentukan induksi magnet
pada :
a. Pusat solenoida
b. Ujung solenoida
a. Pusat solenoida
b. Ujung solenoida
Jawab :
Diketahui : I = 0,5 A
L = 2 meter
N = 800 lilitan
Ditanya : a. Bo = ............ ?
b. BP = .......... ?
Dijawab :
Diketahui : I = 0,5 A
L = 2 meter
N = 800 lilitan
Ditanya : a. Bo = ............ ?
b. BP = .......... ?
Dijawab :
7.5 Medan Magnet pada Toroida
Toroida adalah sebuah
solenoida yang dilengkungkan sehingga berbentuk lingkaran kumparan. Besarnya
medan magnet ditengah-tengah Toroida (pada titik-titik yang berada pada garis lingkaran
merah) dapat dihitung.
· Bo = Meda magnet
dititik ditengah-tengah Toroida dalam tesla ( T )
· N = jumlah
lilitan pada Solenoida dalam lilitan
· I = kuat
arus listrik dalam ampere ( A )
· a = rata-rata
jari2 dalam dan jari-jari luar toroida dengan satuan meter (
m )
· a = ½ ( R1 +
R2 )
Contoh :
1. Sebuah Toroida terdiri dari 6000 lilitan dialiri arus listrik sebesar 10 A . Jika jari-jari dalam dan luar berturut-turut 2 dan 4 meter . Tentukan besarnya induksi magnet ditengah toroida !
Jawab :
Diketahui : N = 6000 lilitan
I = 10 A
R1 = 2 meter
R2 = 4 meter
a = ½ ( 2 + 4 ) = 3 m
Ditanya : Bo = ……… ?
Dijawab :
1. Sebuah Toroida terdiri dari 6000 lilitan dialiri arus listrik sebesar 10 A . Jika jari-jari dalam dan luar berturut-turut 2 dan 4 meter . Tentukan besarnya induksi magnet ditengah toroida !
Jawab :
Diketahui : N = 6000 lilitan
I = 10 A
R1 = 2 meter
R2 = 4 meter
a = ½ ( 2 + 4 ) = 3 m
Ditanya : Bo = ……… ?
Dijawab :
8. Pengertian Gaya Lorentz
Gaya Lorentz adalah gaya yang
ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh arus listrik yang
berada dalam suatu medan magnet (B). Arah gaya ini akan mengikuti arah maju
skrup yang diputar dari vektor arah gerak muatan listrik (v) ke arah medan
magnet (B), seperti yang terlihat dalam rumus berikut:
Keterangan:
F = gaya (Newton)
B = medan magnet (Tesla)
q = muatan listrik ( Coulomb)
v = arah kecepatan muatan (m/t)
Sebuah partikel bermuatan listrik yang
bergerak dalam daerah medan magnet homogen akan mendapatkan gaya. Gaya ini juga
dinamakan gaya Lorentz. Gerak partikel akan menyimpang searah dengan gaya
lorentz yang mempengaruhi. Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dapat
juga ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F) akibat
dari arus listrik, I dalam suatu medan magnet B. Ibu jari, menunjukan arah gaya
Lorentz . Jari telunjuk, menunjukkan arah medan magnet ( B ). Jari
tengah, menunjukkan arah arus listrik ( I ). Untuk muatan positif
arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk muatan negatif arah gerak
berlawanan dengan arah arus.
Jika besar muatan q bergerak dengan
kecepatan v, dan I = q/t maka persamaan gaya adalah:
FL = I . ℓ . B sin θ
= q/t . ℓ . B sin θ
= q . ℓ/t . B sin θ
= q . v . B sin θ
*Karena ℓ/t = v
= q/t . ℓ . B sin θ
= q . ℓ/t . B sin θ
= q . v . B sin θ
*Karena ℓ/t = v
Sehingga besarnya gaya Lorentz yang
dialami oleh sebuah muatan yang bergerak dalam daerah medan magnet dapat dicari
dengan menggunakan rumus :
F = q . v . B sin θ
Keterangan:
F = gaya Lorentz dalam newton ( N )
q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )
v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah v dan B
F = gaya Lorentz dalam newton ( N )
q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )
v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah v dan B
Bila sebuah partikel bermuatan listrik
bergerak tegak lurus dengan medan magnet homogen yang mempengaruhi selama geraknya,
maka muatan akan bergerak dengan lintasan berupa lingkaran. Sebuah muatan
positif bergerak dalam medan magnet B (dengan arah menembus bidang) secara
terus menerus akan membentuk lintasan lingkaran dengan gaya Lorentz yang timbul
menuju ke pusat lingkaran. Demikian juga untuk muatan negativ.
Persamaan-persamaan yang memenuhi pada muatan yang bergerak dalam medan magnet
homogen sedemikian sehingga membentuk lintasan lingkaran adalah :
*Gaya yang dialami akibat medan magnet : F
= q . v . B
*Gaya sentripetal yang dialami oleh partikel : Dengan menyamakan kedua persamaan kia mendapatkan persamaan :
Keterangan:
R = jari-jari lintasan partikel dalam meter ( m )
m = massa partikel dalam kilogram ( kg )
v = kecepatan partikel dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
q = muatan partikel dalam coulomb ( C )
*Gaya sentripetal yang dialami oleh partikel : Dengan menyamakan kedua persamaan kia mendapatkan persamaan :
Keterangan:
R = jari-jari lintasan partikel dalam meter ( m )
m = massa partikel dalam kilogram ( kg )
v = kecepatan partikel dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
q = muatan partikel dalam coulomb ( C )
Contoh penerapan gaya Lorentz pada
kehidupan sehari-hari adalah alat ukur listrik, kipas dll.
9. Dampak Positif dan Negatif Kemagnetan
1. Medan Magnet Positif
Contoh medan
magnet positif yang dialami orang sehari-hari yakni meliputi televisi,
komputer, ponsel, jam alarm, motor, peralatan kantor, kabel listrik, oven
microwave, selimut listrik, saluran listrik, radio dan menara ponsel , lampu
neon, meter cerdas, dan Wi- Fi.
Frekuensi di
mana pulsa medan magnet menentukan apakah berbahaya atau tidak. Misalnya,
frekuensi arus listrik yang digunakan oleh rumah tangga di Amerika Serikat
adalah 60 siklus per detik, atau hertz (HZ). Sebaliknya, frekuensi normal otak
manusia selama bangun berkisar 8 sampai 22 Hz, sedangkan dalam tidur mereka
bisa drop ke tingkat 2 Hz.
Semakin tinggi
frekuensi yang ada dalam arus listrik buatan dapat mengganggu frekuensi resonan
alami otak dan dalam waktu tertentu menyebabkan kelelahan seluler.
Efek fisiologis
dari medan magnet positif di antaranya:
• Produksi asam
• Defisiensi oksigen
• Edema seluler
• Eksaserbasi gejala yang ada
• Percepatan replikasi mikroorganisme dan infeksi
• Disorganisasi biologis
• Peningkatan rasa sakit dan peradangan
• Efek pada terjaga dan tindakan
• Produksi hormon katabolik
• Produk akhir beracun dari metabolisme
• Radikal bebas
• Aktivitas listrik otak melesat
• Defisiensi oksigen
• Edema seluler
• Eksaserbasi gejala yang ada
• Percepatan replikasi mikroorganisme dan infeksi
• Disorganisasi biologis
• Peningkatan rasa sakit dan peradangan
• Efek pada terjaga dan tindakan
• Produksi hormon katabolik
• Produk akhir beracun dari metabolisme
• Radikal bebas
• Aktivitas listrik otak melesat
Kekuatan dan
kedekatan medan magnet positif pada medan energi Anda sangat penting, dan
sumber harus diselidiki dengan meteran Gauss untuk mengetahui frekuensi mereka.
Selain itu, memahami bagaimana "menetralisir" medan magnet positif
ini menjadi sangat penting.
Medan magnet
positif dikaitkan dengan penyakit kanker, depresi, kelainan kromosom,
peradangan, dan kesulitan belajar.
2. Medan Magnet Negatif
Contoh medan
magnet negatif yang dialami orang sehari-hari di antaranya termasuk material
alam (tanah, batu, garam), air (laut, danau, sungai), dan tanaman.
Efek fisiologis
dari medan magnet negatif di antaranya:
• Normalisasi pH
• Oksigenasi
• Resolusi edema seluler
• Mengurangi gejala
• Penghambatan replikasi mikroorganisme dan infeksi
• Normalisasi biologis
• Mengurangi nyeri dan peradangan
• Peningkatan istirahat, relaksasi, dan tidur
• Hormon anabolik produksi melatonin dan hormon pertumbuhan
• Penghapusan racun metabolis yang diproduksi
• Penghapusan radikal bebas
• Memperlambat aktivitas listrik otak
• Oksigenasi
• Resolusi edema seluler
• Mengurangi gejala
• Penghambatan replikasi mikroorganisme dan infeksi
• Normalisasi biologis
• Mengurangi nyeri dan peradangan
• Peningkatan istirahat, relaksasi, dan tidur
• Hormon anabolik produksi melatonin dan hormon pertumbuhan
• Penghapusan racun metabolis yang diproduksi
• Penghapusan radikal bebas
• Memperlambat aktivitas listrik otak
Agar mendapatkan
manfaat kesehatan yang besar dari medan magnet negatif, seseorang harus
menempatkan kulitnya untuk bersentuhan secara langsung dengan rumput, tanah,
pasir, atau air. Kegagalan itu, kita harus melihat ke teknologi grounding
tersedia.
Terapi medan
magnet negatif telah digunakan secara efektif dalam pengobatan kondisi penyakit
di bawah ini:
• Kanker
• Rheumatoid arthritis
• Infeksi dan inflamasi
• Sakit kepala dan migrain
• Insomnia dan gangguan tidur lainnya
• Masalah sirkulasi
• Fraktur dan rasa sakit
• Stres lingkungan
• Rheumatoid arthritis
• Infeksi dan inflamasi
• Sakit kepala dan migrain
• Insomnia dan gangguan tidur lainnya
• Masalah sirkulasi
• Fraktur dan rasa sakit
• Stres lingkungan
Memahami sumber
frekuensi magnetik negatif dan positif, serta bagaimana untuk menghindari dan
menggunakannya secara efektif merupakan sebuah komponen kunci bagi rencana
kesehatan secara keseluruhan. Mengidentifikasi pelanggar terburuk dan
menghindarinya sebanyak mungkin, serta tetap mengadakan kontak dengan bumi
untuk melepaskannya secara tepat. (epochtimes/derek henry/ajg/yant
Komentar
Posting Komentar