ARUS SEARAH
LISTRIK ARUS SEARAH
A. Pengertian Arus Listrik Dan Beda Potensial
Ada beberapa asas penting yang perlu di ingat dan di pahami
kembali yaitu:
· Terdapat dua jenis muatan listrik, yaitu muatan positif ( + )
dan muatan negative ( - )
· Muatan positif ada pada inti atom, sedangkan muatan negative ada
pada electron
· Electron dapat berpindah dari satu atom ke atom lain, sedangkan
inti tidak dapat pindah
· Atom-atom penghantar (konduktor) memiliki electron-elektron
bebas yang sangat mudah berpindah dari satu tempat ke tempat lain di dalam
penghantar itu.
· Muatan listrik dapat bergerak (mengalir) jika ada beberapa
potensial (tegangan)
Dari beberapa asas tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa arus
listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang berpindah atau muatan listrik yang
bergerak. Bila dalam suatu penghantar terus menerus terjadi perpindahan muatan
atau electron, maka berarti dalam penghantar itu terjadi arus listrik.
Agar terjadi arus listrik pada suatu penghantar maka ujung-ujung
kawat penghantar itu harus di buat berbeda potensialnya, ujung yang satu
potensialnya harus lebih tinggi daripada ujung yang lain. Beda potensial yang
menyebabkan terjadinya arus listrik, sering di sebut dengan tegangan
lisrik.
1. Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik didefinisikan sebagai jumlah muatan yang
mengalir melalui penampang suatu kawat penghantat per satuan waktu. Jadi, bila
sejumlah muatan q mengalir melalui penampang penghantar dalam waktu t, maka
kuat arus i yang mengalir besarnya
2. Hukum Ohm Dan Hambatan Listrik
Pada tahun 1827, seorang ahli fisika bangsa Jerman bernama
George Simon Ohm ( 1789-1854 ) menemukan hubungan antara arus dan tegangan
listrik. Kuat arus yang mengalir
pada suatu kawat penghantar sebanding dengan tegangan yang menimbulkannya.Pernyataan ini disebut hukum ohm.
Dalam persamaan tersebut, R dapat dianggap sebagai tetapan
kesebandingan. Tetapan ini selanjutnya disebut hambatan listrik (resistor
).
Dari persamaan hukum ohm ini, dapat disimpulakn sebagai berikut
:
Kuat arus yang mengalir dalam suatu kawat penghantar ( yang
tidak mengalami perubahan suhu ) besaranya :
· Sebanding dengan tegangan yang menimbulkannya
· Berbanding terbalik dengan hambatan kawat
penghantar
Hambatan Listrik
Besar hambatan listrik pada suatu penghantar di pengaruhi oleh
jenis bahan dari penghantar tersebut.
Percoban-percobaan yang teliti mununjukan bahwa hambatan
suatu penghantar besarnya:
· Sebanding dengan panjang penghantar (L). artinya, semakin panjang kawat maka
hambatannya semakin besar.
· Berbanding terbalik dengan dengan luas penampang penghantar (A). artinya, semakin luas penmapang
penghantar maka hambatnnya semakin kecil
· Sebanding dengan hambatan jenis dari bahan kawat (ρ). Artinya. Jika bahan kawat penghantar memiliki hambatan jenis
yang besar maka hambatan jenis yang besar maka hambatan penghantar dari bahan
itu besar.
Pengaruh Suhu Terhadap Hambatan Jenis
Besarnya hambatan listrik pada suatu bahan penghantar juga
dipengaruhi leh suhu badan tersebut, persamaan matemaisnya
3. Hukum Kirchof
Menurut hukum kirchof 1, jumlah arus yang masuk pada suatu titik
percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar dari ttik percabangan itu.
B. Alat Ukur Listrik
Alat ukur yang biasa digunakan dalam dalam pengukuran
besar-besaran lisrik yaitu, ampere meter, voltmeter, meter dasar, multitester
dan osiloskop.
· Ampere meter digunakan untuk mengukur kuat arus listrik ,
sedangkan voltmeter digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan
listrik. Pada masa sekarang kedua alat tersebut sudah di rangkum dalam satu
alat yang disebut dengan meter dasar (basic meter). Jadi, meter dasar dapat
berfungsi sebagai ampere meter dan voltmeter.
· Multitester, yang sering disebut juga multimeter atau avo-meter
adalah alat ukur yang berfungsi sekaligus sebagai ampere meter . voltmeter,
ohmmeter (pengukur hambatan listrik). Di sampping itu, multimeter dapat
digunakan dalam pengukuran arus listrik searah maupun arus listrik bolak-balik
C. Rangkaian Listrik Arus Searah
Arus listrik yang mengalir hanya ke satu arah disebut arus
searah (direct current, disingkat DC). Arus listrik yang lebih
banyak dipakai orang ialah arus bolak – balik (alternating current,
disingkat AC ).
Komponen-komponen listrik seperti lampu, radio, TV, setrika dan
sebagainya, dapat di rangkai (disusun) seri, parallel, atau gabungan seri dan parallel
D. Sumber Arus Searah
Sumber arus searah adalah sumber energy listrik yang dapat
menimbulkan arus listrik yang besar arahnya selalu tetap (konstan). Sumber arus
searah ini dapat berasal dari hasil proses kimia atau dari proses lainnya.
Sumber-sumber arus searah yang berasal dari proses kimia disebut elemen-elemen
elektrokimia.
1. Elemen-Elemen Elektrokimia
Prinsip dasar dari suatu elemen elektrokimia ialah dua lempeng
logam berbeda jenis dicelupkan ke dalam larutan elektrolit dan lempeng yang
satu tidak bersentuhan dengan lempeng lainnya. Suatu reaksi kimia menyebabkan
kedua logam melepaskan electron-elektron ke larutan. Salah satu lempeng
melepaskan electron lebih banyak daripada lempeng lain, sehingga lempeng itu
potensialnya menjadi lebih rendah dari pada lempeng lain tadi. Beda potensial
antara kedua lempeng tersebut dapat menimbulkan arus listrik dalam suatu
rangkaian.
Elemen elektrokimia dapat di golongkan menjadi dua golongan
yaitu, elemen primer dan elemen sekunder.
a. Elemen primer
Pada elemen primer, reaksi kimianya tidak dapat di balikan,
sehingga elemen jenis ini hanya dapat dipakai selama reaksi di dalamnya
berlangsung. Jika reaksi kimia selesai, maka bahan kimia di dalamnya tidak
dapat di kembalikan menjadi bahan kimia semula. Contoh sumber arus yang
termasuk elemen primer yaitu, elemen volta, elemen leclance, elemen
kering, elemin alkalin dan elemen raksa.
b. Elemen sekunder
Dalam kehidupan sehari-hari, elemen sekunder ini dikenal dengan
sebutan akumulator atau aki.Akumulator merupakan
elemen elektrokimia bahan-bahan pereaksinya dapat diperbaharui kembali.
Artinya, apabila bahan-bahan pereaksinya sudah tidak berfungsi lagi maka dapat
diperbaharui kembali dengan cara mengalirkan arus listrik dari sumber luar yang
arahnya berlawanan dengan arus yang dihasilkan akumulator.
2. Generator Arus Searah
Selain diperoleh dari elemen-elemen elektrokimia, sumber arus
searah dpaat juga didapat dari generator arus searah. Generator adalah alat
yang dapat mengubah energy mekanik (gerak) menjadi energy listrik. Energy
listrik pada generator timbul karena adanya peristiwa induksi.
Generator ada yang menghasilkan arus bolak-bali (AC) dan ada
yang menghasilkan arus searah (DC). Perinsip kerja dari kedua jenis generator
ini pada dasarnya sama. Perbedaannya terletak pada bentuk komutatornya.
Generator AC memiliki dua cincin yang terpisah, sedangkan generator DC memiliki
satu cincin yang terbelah dua
E. Daya Dan Energy Listrik
1. Daya Listrik
Daya listrik yaitu kemampuan suatu perangkat listrik untuk
menerima dan memanfaatkan energy listrik. Besarnya daya listrik dapat ditentukan
dengan persamaan.
2. Energy Listrik
Energy listrik yaitu besarnya daya listrik yang di mnafaatkan
dalam waktu tertentu, secara matematis
VLISTRIK ARUS SEARAH
A. Pengertian Arus Listrik Dan Beda Potensial
Ada beberapa asas penting yang perlu di ingat dan di pahami
kembali yaitu:
· Terdapat dua jenis muatan listrik, yaitu muatan positif ( + )
dan muatan negative ( - )
· Muatan positif ada pada inti atom, sedangkan muatan negative ada
pada electron
· Electron dapat berpindah dari satu atom ke atom lain, sedangkan
inti tidak dapat pindah
· Atom-atom penghantar (konduktor) memiliki electron-elektron
bebas yang sangat mudah berpindah dari satu tempat ke tempat lain di dalam
penghantar itu.
· Muatan listrik dapat bergerak (mengalir) jika ada beberapa
potensial (tegangan)
Dari beberapa asas tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa arus
listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang berpindah atau muatan listrik yang
bergerak. Bila dalam suatu penghantar terus menerus terjadi perpindahan muatan
atau electron, maka berarti dalam penghantar itu terjadi arus listrik.
Agar terjadi arus listrik pada suatu penghantar maka ujung-ujung
kawat penghantar itu harus di buat berbeda potensialnya, ujung yang satu
potensialnya harus lebih tinggi daripada ujung yang lain. Beda potensial yang
menyebabkan terjadinya arus listrik, sering di sebut dengan tegangan
lisrik.
1. Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik didefinisikan sebagai jumlah muatan yang
mengalir melalui penampang suatu kawat penghantat per satuan waktu. Jadi, bila
sejumlah muatan q mengalir melalui penampang penghantar dalam waktu t, maka
kuat arus i yang mengalir besarnya adalah:
2. Hukum Ohm Dan Hambatan Listrik
Pada tahun 1827, seorang ahli fisika bangsa Jerman bernama
George Simon Ohm ( 1789-1854 ) menemukan hubungan antara arus dan tegangan
listrik. Kuat arus yang mengalir
pada suatu kawat penghantar sebanding dengan tegangan yang menimbulkannya.Pernyataan ini disebut hukum ohm. Dalam bentuk
persamaan , hukum ini di tulis :
Dalam persamaan tersebut, R dapat dianggap sebagai tetapan
kesebandingan. Tetapan ini selanjutnya disebut hambatan listrik (resistor
).
Dari persamaan hukum ohm ini, dapat disimpulakn sebagai berikut
:
Kuat arus yang mengalir dalam suatu kawat penghantar ( yang
tidak mengalami perubahan suhu ) besaranya :
· Sebanding dengan tegangan yang menimbulkannya
· Berbanding terbalik dengan hambatan kawat
penghantar
Hambatan Listrik
Besar hambatan listrik pada suatu penghantar di pengaruhi oleh
jenis bahan dari penghantar tersebut. Besarnya hambatan listrik tersebut dapat
di rumuskan :
Percoban-percobaan yang teliti mununjukan bahwa hambatan
suatu penghantar besarnya:
· Sebanding dengan panjang penghantar (L). artinya, semakin panjang kawat maka
hambatannya semakin besar.
· Berbanding terbalik dengan dengan luas penampang penghantar (A). artinya, semakin luas penmapang
penghantar maka hambatnnya semakin kecil
· Sebanding dengan hambatan jenis dari bahan kawat (ρ). Artinya. Jika bahan kawat penghantar memiliki hambatan jenis
yang besar maka hambatan jenis yang besar maka hambatan penghantar dari bahan
itu besar.
Pengaruh Suhu Terhadap Hambatan Jenis
Besarnya hambatan listrik pada suatu bahan penghantar juga
dipengaruhi leh suhu badan tersebut, persamaan matemaisnya adalah :
3. Hukum Kirchof
Menurut hukum kirchof 1, jumlah arus yang masuk pada suatu titik
percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar dari ttik percabangan itu.
B. Alat Ukur Listrik
Alat ukur yang biasa digunakan dalam dalam pengukuran
besar-besaran lisrik yaitu, ampere meter, voltmeter, meter dasar, multitester
dan osiloskop.
· Ampere meter digunakan untuk mengukur kuat arus listrik ,
sedangkan voltmeter digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan
listrik. Pada masa sekarang kedua alat tersebut sudah di rangkum dalam satu
alat yang disebut dengan meter dasar (basic meter). Jadi, meter dasar dapat
berfungsi sebagai ampere meter dan voltmeter.
· Multitester, yang sering disebut juga multimeter atau avo-meter
adalah alat ukur yang berfungsi sekaligus sebagai ampere meter . voltmeter,
ohmmeter (pengukur hambatan listrik). Di sampping itu, multimeter dapat
digunakan dalam pengukuran arus listrik searah maupun arus listrik bolak-balik
C. Rangkaian Listrik Arus Searah
Arus listrik yang mengalir hanya ke satu arah disebut arus
searah (direct current, disingkat DC). Arus listrik yang lebih
banyak dipakai orang ialah arus bolak – balik (alternating current,
disingkat AC ).
Komponen-komponen listrik seperti lampu, radio, TV, setrika dan
sebagainya, dapat di rangkai (disusun) seri, parallel, atau gabungan seri dan parallel
D. Sumber Arus Searah
Sumber arus searah adalah sumber energy listrik yang dapat
menimbulkan arus listrik yang besar arahnya selalu tetap (konstan). Sumber arus
searah ini dapat berasal dari hasil proses kimia atau dari proses lainnya.
Sumber-sumber arus searah yang berasal dari proses kimia disebut elemen-elemen
elektrokimia.
1. Elemen-Elemen Elektrokimia
Prinsip dasar dari suatu elemen elektrokimia ialah dua lempeng
logam berbeda jenis dicelupkan ke dalam larutan elektrolit dan lempeng yang
satu tidak bersentuhan dengan lempeng lainnya. Suatu reaksi kimia menyebabkan
kedua logam melepaskan electron-elektron ke larutan. Salah satu lempeng
melepaskan electron lebih banyak daripada lempeng lain, sehingga lempeng itu
potensialnya menjadi lebih rendah dari pada lempeng lain tadi. Beda potensial
antara kedua lempeng tersebut dapat menimbulkan arus listrik dalam suatu
rangkaian.
Elemen elektrokimia dapat di golongkan menjadi dua golongan
yaitu, elemen primer dan elemen sekunder.
a. Elemen primer
Pada elemen primer, reaksi kimianya tidak dapat di balikan,
sehingga elemen jenis ini hanya dapat dipakai selama reaksi di dalamnya
berlangsung. Jika reaksi kimia selesai, maka bahan kimia di dalamnya tidak
dapat di kembalikan menjadi bahan kimia semula. Contoh sumber arus yang
termasuk elemen primer yaitu, elemen volta, elemen leclance, elemen
kering, elemin alkalin dan elemen raksa.
b. Elemen sekunder
Dalam kehidupan sehari-hari, elemen sekunder ini dikenal dengan
sebutan akumulator atau aki.Akumulator merupakan
elemen elektrokimia bahan-bahan pereaksinya dapat diperbaharui kembali.
Artinya, apabila bahan-bahan pereaksinya sudah tidak berfungsi lagi maka dapat
diperbaharui kembali dengan cara mengalirkan arus listrik dari sumber luar yang
arahnya berlawanan dengan arus yang dihasilkan akumulator.
2. Generator Arus Searah
Selain diperoleh dari elemen-elemen elektrokimia, sumber arus
searah dpaat juga didapat dari generator arus searah. Generator adalah alat
yang dapat mengubah energy mekanik (gerak) menjadi energy listrik. Energy
listrik pada generator timbul karena adanya peristiwa induksi.
Generator ada yang menghasilkan arus bolak-bali (AC) dan ada
yang menghasilkan arus searah (DC). Perinsip kerja dari kedua jenis generator
ini pada dasarnya sama. Perbedaannya terletak pada bentuk komutatornya.
Generator AC memiliki dua cincin yang terpisah, sedangkan generator DC memiliki
satu cincin yang terbelah dua
E. Daya Dan Energy Listrik
1. Daya Listrik
Daya listrik yaitu kemampuan suatu perangkat listrik untuk
menerima dan memanfaatkan energy listrik. Besarnya daya listrik dapat ditentukan
dengan persamaan.
2. Energy Listrik
Energy listrik yaitu besarnya daya listrik yang di mnafaatkan
dalam waktu tertentu, secara matematis dirumuskan ;
Komentar
Posting Komentar